Gara-gara ketiduran nyawanya terselamatkan dari tabrakan helikopter

Gara-gara ketiduran, nyawa Richard Moure terselamatkan dari tabrakan helikopter dengan alat derek crane  | Alat Peraga Pendidikan Indonesia.


      

Daily Mail melansir, Richard Moule selamat dari kecelakaan tabrakan helikopter yang menabrak alat derek di atas atap gedung di kawasan Vauxhall, London Selatan gara-gara ia ketiduran dan terlambat berangkat bekerja .    

Pihak berwenang menyatakan 2 orang tewas dan 12 orang cedera akibat kecelakaan helikopter yang menabrak alat derek di atap gedung itu yang menimbulkan ledakan dan kobaran api hebat.    


Richard Moule, 31 tahun yang bekerja sebagai pengemudi alat derek seharusnya berada di dalam kabin crane, pada pukul 7.00 pagi, namun karena terlambat bangun ia kahirnya digantikan oleh orang lain dan selamat dari kecelakaan maut.


 Kepada Daily Mail, moule menuturkan, "Kolega saya dan saya seharusnya berada di sana pada pukul 7, tapi kita berdua terlambat. Ini adalah pertama kalinya aku terlambat bekerja sejak memulai pekerjaan ini tiga tahun yang lalu. Aku hanya bangun terlambat. Sebut saja campur tangan ilahi jika Anda suka," ujarnya.


 Ketika kecelakaan terjadi, ia terlambat sampai ke lokasi kerja pada pukul 07:45 di ruang bawah tanah dan belum mengetahui adanya kecelakaan, ia baru mengetahuinya ketika alarm kecelakaan berbunyi. Saat itu juga ia menghubungi isterinya Stephanie yang bersyukur suaminya terhindar dari kecelakaan maut itu.    


Adiknya Charlotte, 22, menulis di Twitter: "Mungkin ada Tuhan di atas sana! Itu derek kakakku dan ia terlambat untuk bekerja hari ini! '   Saksi mata yang ketakutan mengira hal itu sebagai bagian dari serangan teroris di London.    


Sementara itu Walikota London Boris Johnson mengatakan tabrakan helikopter tersebut adalah kecelakaan fatal yang bisa saja menjadi "Jauh lebih buruk." Untuk itu ia segera memerintahkan dilakukan penyelidikan intensif terhadap hal itu.

Kisah inspiratif mengharukan bocah laki-laki 9 tahun

Kisah inspiratif yang mengharukan, Conner Green, 9 tahun dan adiknya Cayden Long,  mendapat penghargaan di lomba Triathlon ESPN | Alat Peraga Pendidikan Indonesia.


   


Kisah inspiratif yang ditayangkan oleh ESPN Sport belum lama ini sungguh menggugah keharuan para penonton bagaimana perjuangan seorang kakak untuk menyenangkan hati adiknya, penyandang cacat Cerebral Palsy Hypertonik yang tidak bisa berbicara dan tidak bisa berjalan dengan mengajaknya turut serta mengikuti lomba Triathlon Internasioanl ESPN "E:60" hingga akhirnya mendapat penghargaan.


   

Selama perlombaan Conner berusaha sekuat tenaga mengayuh sepeda dan menarik adiknya di kereta atau ketika ia berlari mendorong adiknya yang duduk di kereta beroda dan yang paling menyentuh hati adalah ketika ia menarik adiknya yang berada diatas pelampung karet sambil berenang.      


Selama 18 bulan terakhir kedua kakak beradik ini telah mengikuti banyak kompetisi olahraga, dan kini mereka berdua telah dinobatkan sebagai kisah paling inspiratif dalam lomba ESPN E:60 di majalah Sports Illustrated Magazine SportsKids Of The Year.    


Kepada ABC News, sang kakak Conner Green mengatakan: "Jika orang-orang akan berlomba dengan orang-orang yang tidak bisa berjalan atau berbicara, atau penyandang autisme, itu mungkin membuka mata (mereka) yang benar-benar tidak peduli tentang hal itu." Ia menambahkan, "Ketika saya melihat dia (adiknya) tersenyum dan tertawa, itu berarti dia bersenang-senang."    


Meskipun akhirnya pasangan kakak-beradik itu berada di garis paling belakang dan mencapai finish sebagai orang kedua terakhir peserta lomba. Ia tetap tidak gentar. Kepada ESPN, Conner menuturkan, satu-satunya hal yang penting baginya saat itu adalah untuk menyelesaikan lomba.    


Kisah inspiratif Cayden Long ESPN ini telah menggugah jutaan mata penonton ESPN diseantero dunia yang ditayangkan pada November lalu dan ditonton oleh lebih dari 58.000 pemirsa di Youtube (Ded/Red)